Perjuangan ‘War’ Tiket Indonesia Vs Bahrain: Berjuang Merebut Satu Kursi di GBK Demi Garuda

0
Tiket Indonesia Vs Bahrain

Perang Tiket Timnas Indonesia vs Bahrain: Perjuangan Garuda untuk Satu Kursi di GBK

Bolasport77 – Tiket Indonesia Vs Bahrain untuk pertandingan timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) ludes terjual dalam waktu kurang dari 10 jam. Suporter Indonesia berpartisipasi dalam “perang tiket” saat membeli tiket.” untuk mendukung Garuda di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tiket Indonesia vs Bahrain Ludes Terjual dalam Waktu Singkat: Kisah Perjuangan Suporter

Pihak penyelenggara memulai penjualan tiket pada Selasa, 4 Maret 2025, pukul 10.00 WIB. Suporter harus membuat akun Garuda ID sebelum mereka membeli tiket pertandingan yang digelar pada 25 Maret 2025 ini.. Keunikan sistem ini adalah satu nama Garuda ID hanya bisa membeli satu tiket.

Dalam waktu yang sangat singkat, seluruh tiket untuk pertandingan ini terjual habis. Salah satu yang berhasil mendapatkan tiket adalah Adriana Kartika. Ia membeli tiket kategori Indomie Upper Garuda Zona 1-12 A/B dengan harga Rp 300.000. Tika, yang sudah terbiasa mengikuti “perang tiket,” berbagi tips suksesnya.

Kiat-kiat Sukses Adriana Kartika dalam Perang Tiket

Adriana Kartika mengaku sudah sering mengikuti pertandingan timnas Indonesia di GBK. Ia bahkan hadir langsung saat timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi 2-0 pada November 2024. Menurutnya, persiapan adalah kunci utama dalam meraih tiket.

“Saya selalu menyiapkan semua yang diperlukan sebelum hari H, sehingga saat hari H tiba, Saya sudah menyiapkan semuanya dan siap menyalin serta menempel data yang diperlukan.,” ujar Tika. Ia memastikan bahwa semua informasi, seperti nama Garuda ID dan data lainnya, sudah siap untuk dipasang tanpa harus mengetik ulang.

Tika membuka situs tiket 30 menit sebelum penjualan untuk memastikan ia bisa langsung masuk antrean dan merasa perburuan tiket kali ini lebih mudah dibandingkan November 2024, Saat tiket dijual, masalah teknis muncul

Tantangan dalam Sistem Penjualan Tiket

Meskipun banyak suporter puas, beberapa suporter mengeluh tentang sistem yang digunakan. Elizabeth Karina, seorang penggemar timnas Indonesia, mengaku kecewa karena tidak bisa membeli dua tiket meskipun sudah berhasil sampai ke tahap pembayaran. “Harusnya bisa beli dua tiket, tapi ternyata satu Garuda ID hanya bisa beli satu tiket. Itu bikin kesal,” ungkapnya.

Namun, meski ada kekurangan informasi dan beberapa kendala teknis, Adriana Kartika mengapresiasi langkah PSSI untuk menanggulangi praktik percaloan. “Saya mendukung sistem ini. Ini adalah usaha yang baik untuk mengurangi percaloan, meskipun masih ada yang lolos,” tambah Tika.

Harga Tiket dan Komentar Suporter

Sementara itu, Muhammad Zunaisar, yang gagal mendapatkan tiket, mengeluhkan harga tiket yang dinilai lebih mahal dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya. Tiket termurah untuk laga Indonesia vs Bahrain dijual seharga Rp 300.000, sementara pada November 2024, harga tiket termurah hanya Rp 240.000.

Zunaisar mengungkapkan, “Harga tiket semakin mahal. Rasanya sulit menonton bersama keluarga kalau gaji bulanan tidak mencukupi.” Meskipun harga tiket lebih tinggi, beberapa suporter tetap menyambut positif fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan di GBK..

Peningkatan Sistem dan Pengalaman Suporter

Walaupun harga tiket sedikit lebih tinggi, banyak suporter yang merasa bahwa sistem penjualan tiket sudah semakin baik. Mereka merasa lebih mudah mendapatkan tiket setelah adanya perbaikan di sistem Garuda ID. Tika mengungkapkan bahwa proses ini bisa lebih informatif agar orang yang belum terbiasa membeli tiket timnas tidak kebingungan.

“Pada akhirnya, yang penting adalah keamanan dan kenyamanan. GBK menyediakan fasilitas yang baik, meskipun antrean di toilet terkadang cukup panjang,” tutup Tika.

Dengan semangat tinggi, suporter Indonesia tetap mendukung Garuda di setiap laga, termasuk saat menghadapi Bahrain. Perjuangan “war tiket” ini menjadi simbol kecintaan mereka terhadap timnas Indonesia, meskipun tantangan dan hambatan teknis tetap ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *