Mengenal Simon Tahamata: Sosok di Balik Pencarian Bakat Timnas Indonesia

0
Mengenal Simon Tahamata

Simon Tahamata Resmi Ditunjuk sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia

PSSI Percayakan Identifikasi Talenta kepada Eks Bintang Ajax

Bolasport77 – Mengenal Simon Tahamata, sosok keturunan Maluku kelahiran Belanda yang resmi ditunjuk PSSI pada Kamis, 22 Mei 2025 sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia, dengan tugas strategis mencari dan merekrut talenta terbaik dari dalam maupun luar negeri demi memperkuat skuad Garuda di masa depan.

Secara khusus, ia akan secara aktif memantau potensi pemain diaspora, terutama yang berada di Belanda. Selain itu, fokus ini menjadi bagian penting dalam upaya memperluas jangkauan pencarian bakat di luar negeri demi memperkuat tim nasional. PSSI berharap, Simon dapat menjalin kerja sama erat dengan pelatih-pelatih tim nasional di berbagai level usia. Ia akan bekerja berdampingan dengan Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg (Timnas U-23), dan Nova Arianto (Timnas U-17) demi merancang fondasi kuat untuk regenerasi Timnas Indonesia.

Mengenal Simon Tahamata: Sosok di Balik Pencarian Bakat Timnas dengan Pengalaman Emas di Sepak Bola Eropa

Simon Tahamata bukan sosok sembarangan. Ia memiliki pengalaman panjang di dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Pria kelahiran Vught, Belanda, 26 Mei 1956 ini memulai karier profesionalnya sebagai pemain sayap di Ajax Amsterdam pada tahun 1976. Selama empat tahun bersama Ajax, Simon tidak hanya bermain konsisten, tetapi juga sukses mempersembahkan sejumlah trofi penting. Selain itu, pencapaiannya ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pemain kunci di tim tersebut.

Setelah masa kejayaannya di Ajax, Simon melanjutkan karier ke klub Standard Liege (1980–1984), lalu pindah ke Feyenoord (1984–1987). Setelah menyelesaikan masa baktinya di Feyenoord, ia kemudian melanjutkan kariernya dengan bermain untuk Beerschot pada periode 1987 hingga 1990. Selain itu, pengalaman di klub ini semakin memperkaya perjalanan profesionalnya sebagai pemain. Setelah menyelesaikan masa bermainnya di Beerschot, Simon kemudian bergabung dengan Germinal Ekeren pada tahun 1990. Selama periode 1990 hingga 1996 tersebut, ia terus bermain dengan konsisten, hingga pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri karier profesionalnya sebagai pemain di klub tersebut.

Lebih dari itu, Simon juga tercatat sebagai pemain Timnas Belanda dari tahun 1979 hingga 1986. Ia tampil memukau di kancah internasional dan ikut mengharumkan nama sepak bola Belanda.

Kesuksesan Bersama Ajax Amsterdam

Simon Tahamata mengalami masa-masa emas saat membela Ajax Amsterdam. Bersama klub berjuluk De Godenzonen, ia berhasil mengoleksi:

  • Tiga gelar Eredivisie (1976–1977, 1978–1979, 1979–1980)
  • Satu trofi Piala KNVB (1978–1979)
  • Semifinalis Piala Champions pada musim 1979–1980

Prestasi tersebut menjadikan Simon sebagai salah satu pemain sayap paling berpengaruh di generasinya. Kecepatannya, visi bermain, dan teknik olah bola yang ciamik menjadi ciri khasnya.

Perjalanan Panjang di Dunia Kepelatihan

Setelah gantung sepatu, Simon tak meninggalkan dunia sepak bola. Setelah gantung sepatu, terlebih lagi dengan pengalaman panjangnya sebagai pemain, ia pun segera beralih ke dunia kepelatihan. Sejak saat itu, ia secara konsisten mendalami bidang tersebut untuk terus berkontribusi dalam pengembangan sepak bola. Lebih dari itu, secara khusus ia kemudian mulai fokus pada pengembangan pemain muda. Seiring berjalannya waktu, bidang ini pun semakin menjadi perhatian utama baginya. Bahkan, bukan hanya sekadar fokus sesaat, melainkan terus ia tekuni dengan penuh keseriusan dan secara konsisten dikembangkan hingga saat ini demi menghasilkan dampak yang nyata. Sejak tahun 1996, ia aktif membina pemain di berbagai akademi klub besar.

Berikut adalah catatan karier kepelatihan Simon Tahamata:

  • 1996–2000: Standard Liege (Akademi dan Junior)
  • 2000–2004: Germinal Beerschot (Akademi dan Junior)
  • 2004–2009: Ajax Amsterdam (Akademi dan Junior)
  • 2009–2014: Al Ahli Arab Saudi (Akademi dan Junior)
  • 2014–2024: Ajax Amsterdam (Akademi dan Junior)

Dengan rekam jejak tersebut, Simon dipercaya mampu membangun sistem scouting dan pembinaan bakat yang berkelanjutan untuk Timnas Indonesia. Tak hanya itu, selain membawa pengalaman teknis yang mendalam, ia juga secara aktif turut menghadirkan filosofi sepak bola modern. Selain itu, pendekatan ini menjadi kunci penting yang mendukung perkembangan strategi permainan masa kini. Lebih lanjut, pendekatan ini menjadi nilai tambah penting yang melengkapi strategi pengembangan pemain muda secara menyeluruh. Lebih dari itu, pendekatan ini menjadi elemen krusial yang sangat dibutuhkan oleh Garuda Muda dalam membangun fondasi permainan yang kompetitif dan berkelanjutan.

Biodata Lengkap Simon Tahamata

  • Nama Lengkap: Simon Melkianus Tahamata
  • Tanggal Lahir: 26 Mei 1956
  • Tempat Lahir: Vught, Belanda
  • Tinggi Badan: 1,64 meter

Riwayat Karier Junior

  • 1967–1971: TSV Theole
  • 1971–1976: Ajax Amsterdam

Riwayat Karier Profesional

  • 1976–1980: Ajax Amsterdam
  • 1980–1984: Standard Liege
  • 1984–1987: Feyenoord
  • 1987–1990: Beerschot
  • 1990–1996: Germinal Ekeren

Tim Nasional

  • 1979–1986: Belanda

Penutup: Harapan Baru untuk Masa Depan Timnas Indonesia

Penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia menjadi angin segar dalam strategi penguatan fondasi tim nasional. Dengan menggabungkan pengalaman internasional, koneksi global, dan dedikasi tinggi terhadap pengembangan pemain muda, Simon diyakini mampu membawa wajah baru untuk sepak bola Indonesia.

Jika Simon mampu mengoptimalkan perannya, bukan tidak mungkin Indonesia akan menemukan generasi emas baru dalam waktu dekat. Mari kita nantikan kontribusi nyata dari sang legenda lapangan hijau ini!

Ikuti perkembangan berita sepak bola Indonesia dan internasional di @bolasport777 dan bolasport77.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *