Thom Haye Belajar dari Karier Jay Idzes: Refleksi dan Pelajaran Berharga
Thom Haye Belajar dari Karier Jay Idzes
Bbolaasport77.comolasport77 – Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, baru-baru ini mengungkapkan penyesalan dalam perjalanan karier sepak bolanya. Dalam wawancara dengan Jay Idzes di kanal YouTube pribadinya, Haye menceritakan pandangannya tentang karier Idzes yang kini tengah bersinar bersama Venezia FC di Serie A, Liga Italia. Idzes, bek berusia 24 tahun, telah menjadi pilar utama di lini belakang tim promosi tersebut.
Jay Idzes Menjadi Inspirasi dalam Dunia Sepak Bola Eropa
Idzes menarik perhatian banyak klub Eropa berkat performa impresifnya di Serie A. Kehadiran Idzes di level tertinggi sepak bola Italia menjadi perhatian besar bagi Thom Haye, yang tak segan memuji disiplin dan dedikasi rekan satu timnya di Timnas Indonesia itu. Menurut Haye, Idzes menunjukkan sikap yang luar biasa dalam meraih kesuksesan.
“Saya bisa melihat satu hal, Jay hidup dengan standar tinggi setiap hari untuk mencapai tujuannya. Apa pun yang dilakukan, baik di dalam maupun luar lapangan, selalu sejalan dengan upaya mencapainya,” kata Haye.
Menurut Haye, sikap disiplin menjadi kunci keberhasilan Idzes. Di dunia yang penuh gangguan saat ini, banyak pemain muda yang cenderung mengandalkan bakat alami mereka. Namun, Idzes menjadi contoh nyata bagaimana seorang pemain bisa mencapai puncak karier dengan dedikasi dan kerja keras.
Thom Haye Mengakui Penyesalan dalam Kariernya
Haye mengakui bahwa dirinya adalah contoh pemain berbakat yang tidak cukup berani mengambil langkah berbeda dalam kariernya. Di masa mudanya, Haye sudah menarik perhatian klub-klub top Eropa berkat penampilannya yang mengesankan di Timnas Belanda level kelompok usia. Namun, Haye merasa seharusnya ia bisa berkembang lebih jauh jika berani mengambil risiko lebih besar.
“Saya adalah contoh sempurna dari seseorang yang berkata, ‘Jika saya bekerja lebih keras saat muda, saya bisa meraih langkah yang berbeda’,” ungkap Thom Haye.
Ia mengakui bahwa meskipun memiliki bakat alami, ia sering kali merasa cukup hanya mengandalkan kemampuan tanpa berinvestasi lebih dalam pada fisik dan aspek lain yang dapat mendukung perkembangan kariernya.
Pencapaian Thom Haye dan Pelajaran dari Masa Lalu
Meski Haye memiliki lebih dari 60 pertandingan di tim utama AZ Alkmaar antara 2012 hingga 2016, ia merasa pencapaiannya tidak sepenuhnya memuaskan.
“Di usia muda, saya dapat melakukannya lebih banyak, tetapi saya mungkin terlalu malas dan mengandalkan bakat. Jika saya lebih fokus pada fisik dan berinvestasi lebih banyak pada diri saya, karier saya bisa berkembang lebih jauh,” ujar Haye.
Haye menyadari bahwa sebagai pemain muda, ia lebih mengandalkan insting daripada kerja keras. Padahal, menurutnya, jika dia bisa lebih fokus pada disiplin fisik dan mental, pencapaiannya di usia muda bisa lebih besar. Ia menilai bahwa banyak pemain yang akhirnya menyadari hal ini saat karier mereka mulai menurun.
Pelajaran Berharga untuk Generasi Pemain Muda
Thom Haye mengakhiri wawancara dengan pesan untuk pemain muda. Ia mengingatkan pentingnya investasi pada diri sendiri, baik dari segi fisik maupun mental. Bagi Haye, ini adalah pelajaran berharga yang ia harap bisa diterima oleh pemain muda Indonesia dan Belanda agar mereka tidak mengulang kesalahan yang sama.
“Dengan disiplin dan kerja keras yang lebih, kalian bisa meraih lebih banyak di masa muda,” tutup Haye, sembari mengapresiasi perjalanan karier Jay Idzes yang bisa dijadikan contoh bagi para pemain muda.
Kesimpulan: Pelajaran dari Pengalaman Thom Haye dan Jay Idzes
Perjalanan karier Thom Haye memberikan pelajaran penting bagi para pemain muda, baik di Indonesia maupun dunia sepak bola. Jay Idzes menunjukkan dedikasi dan disiplin yang menjadi contoh nyata bahwa bakat saja tidak cukup untuk mencapai sukses. Ia berinvestasi pada dirinya sendiri, menjaga kedisiplinan, dan bekerja keras untuk meraih hasil yang lebih besar serta memaksimalkan potensi yang ada.